Senjata Konvensinal Pemusnah Massal Selain Nuklir

\ \ 0 comments
Masih berpikir bahwa senjata nuklir yang paling mengerikan? Mungkin sekarang anda harus mengganti pikiran itu. Karena fakta berkata lain, banyak orang yang meninggal di wilayah-wilayah konflik sperti di Afrika, Timur Tengah dsb. Jutaan manusia terbunuh oleh senjata-senjata yang pada kalangan militer disebut dengan senjata konvensional.

Senjata-senjata konvensional tersebut seperti Cluster Bomb, Fosfor Bomb, Napalm Bomb, Peluru DU (Depleted Uranium) dan masih banyak lagi. Senjata seperti ini merupakn senjata paling populer yang digunakan kalangan militer pada saat peperangan, karena harganya yang cukup terjangkau bahkan untuk negara melarat sekalipun. Walaupun begitu senjata ini memiliki daya rusak yang tak kalah hebat dari nuklir.

Walaupun senjata ini bisa dibilang memiliki memiliki resiko yang lebih sedikit dari senjata nuklir, tetapi seiring dengan penggunaan senjata konvensional ini seakan menjadi bom waktu karena efek atau dampak yang dihasilkan akan terasa setelah penggunaan senjata ini.

Beberapa senjata konvensional tersebut memang telah dilarang produksi dan penggunaannya, namun negara-negara yang perkonomiannya berasal dari penjualan senjata konvensional tersebut seperti AS, Perancis, Israel, RRC, Rusia dsb telah membutakan mata hati politikus dan ahli militer untuk tetap memproduksi dan menggunakan senjata tersebut.

Untuk pengetahuan kita semua berikut ini  adalah beberapa detail dari senjata konvensional tersebut:

1. Cluster Bomb
Cluster Bomb atau bom curah adalah bom yang memiliki mekanisme unik dimana setelah diluncurkan dari pesawat tempur atau bomber, bom akan pecah menjadi ratusan bom kecil berupa kaleng.

Pada awalnya bom ini diciptakan untuk menghancurkan landasan pacu pangkalan udara, konvoi kendaraan lapis baja atau untuk membubarkan konsentrasi pasukan darat.

Diproduksi dengan berbagai nama seperti CBU/Cluster Bomb Units (Amerika Serikat), Belouga (Perancis), Excalibur (Amerika Serikat). Secara efektif bom ini digunakan dalam perang Iraq, Afganistan dan perang Arab-Israel.

2. Napalm Bomb
Banyak negara protes saat Indonesia menggunakan Bom Napalm dalam operasi Seroja di Timor-Timur pad tahun 70-an, tapi dalam skala yang lebih besar AS menggunakan bom ini dalam konflik di Vietnam serta Israel dalam perang Yom Kippur, namun tidak banyak negara yang protes.

Secara teknis Napalm adalah bom bakar yang berisi zat kimia berbentuk pasta tertentu yang akan terbakar begitu bom pecah di darat. Pasta yang cair akan menyebarkan nyala api ke berbagai arah dan bom ini sangat efektif untuk menghancurkan dan memporak-porandakan pasukan darat yang bersembunyi di parit-parit atau hutan.

3. DU Ammo (Depleted Uranium)
DU Ammo atau Peluru Depleted Uranium adalah jenis peluru yang dikembangkan dari limbah Uranium hasil pelucutan bom nuklir. Secara harfiah Depleted Uranium berarti Uranium yang dilemahkan radiasinya. Peluru ini sangat handal dan menjadi standar senjata Meriam Gatling GAU-8 Avenger yang dibawa pesawat A-10 serta Cannon Bushmaster pada APC Bradley.


DU juga digunakan untuk membuat inti peluru anti material pada Tank Abrams. Efektifitas senjata ini adalah mampu menembus bahan baja tank setebal apapun dan ini terbukti pada perang Iraq dimana ratusan tank Iraq menjadi korban senjata ini.

Yang menjadikan senjata ini kontroversial adalah kandungan Uranium yang ternyata menurut penelitian masih memancarkan radiasi dalam tingkatan yang membahayakan manusia.

Ini tebukti pada kasus di Bosnia Herzegovina saat beberapa tentara Italia menderita leukemia beberapa hari setelah menggunakan peluru tersebut. di Iraq, tank-tank yang hancur terkena peluru ini ternyata memancarkan radiasi yang membuat tank-tank rongsokan tersebut tidak aman untuk didekati.

Tidak ada komentar: